Dahulu waktu
duduk di bangku SMA, aku sangat bersemangat sekali dalam segala hal. Ikut
kegiatan inilah, itulah, sampai-sampai ada banyak kegiatan yang jamnya
berbenturan. Walaupun terkadang terasa lelah, tetapi aku sangat menikmatinya.
Suatu
hari aku dipercaya oleh temanku, sebut saja Vina Nirma untuk menjadi EO pesta
ulang tahunnya yang ke 17 tahun (sweet seventeen). Pada tahukan EO itu apa ?
Yupp, benar sekali. EO >> Event Organizer. Disini EO berperan penting
dalam suksesnya suatu pesta. Mulai dari dekor ruangan, persiapan hidangan,
susunan acara, dll pokoknya semua deh yang berhubungan dengan pesta. Mungkin buat temen-temen yang
hadir di pesta itu ngerasa bahwa aku sudah sukses mempersiapkan semuanya.
Tetapi,
andaikata film nih... pasti ada behind the sinenya. Jujur sebenernya aku paling
anti dan males kalau disuruh tampil di depan. Pas di hari ulang tahun Vina, aku
diminta jadi host lantaran salah seorang dari sekian banyak temen-temen ku gak
ada yang mau. Kebayangkan jadi EO ngerangkep host, apalagi di lihat sama
seseorang yang aku suka. Rasanya pengen ngilang ditelan bumi. Acaranya hari
minggu, tapi sejak hari Sabtu sore-nya aku mengalami ketegangan yang antara
lain ditandai dengan perut mules, susah buang air besar, tenggorokan kering,
bibir pecah-pecah, hidung tersumbat sampai ambeien bahkan gusi geringgingen.
Minggu sore
jahanam itu, saat berangkat ke lokasi acara, perut ku sudah mules-mules karena
tegangnya. Dibarengi bunyi degup jantung yang semakin kencang karena sebelumnya
ada janji dengan seseorang untuk bikin surprise bersama, tapi kagak jadi. Aku
cukup cemas: mudah-mudahan aku tidak mengalami kesalahan baca. Dan acara ulang
tahunpun dimulai. Bersyukur banget semua tugas ku sebagai EO sudah selesai.
Teman-temanku sangat menikmati dekor
ruangan dan temanku Farhina mau menggantikan aku menjadi host. Tentu saja
dengan proses rayuan yang sangat panjang serta penuh tipuan hahaha...
Sampai
dengan pertengahan acara semua berjalan aman. Susunan acara Farhina bacakan
satu persatu dengan lancar. Akhirnya tiba saatnya sebelum acara pembacaan doa.
Nah.. doa ini akan dibacakan oleh guru wali kelas kami, Pak Shobah. Namun,
ternyata sampai di akhir acara guru kami tidak bisa hadir karena ada suatu
keperluan. Dan sialnya sebagai seorang EO aku bertanggung jawab atas ketidak
hadiran guruku.
Rayuan ke-2 aku luncurkan, mencari mangsa yang bersedia
menggantikan guruku membaca doa. Saking kelamaan berkelana mencari mangsa, Farhina
pun membacakan urutan acara: “ Pembacaan doa oleh Anifah.“ Aku pun terkejut dan
dengan terpaksa membacakan, "Bismill....Bismillah..." Tiba-tiba
pikiran saya kosong. Blank. Aku tidak ingat sama sekali bacaan doa untuk
seseorang yang berulang tahun yang pernah diajarkan di pondok pesantren dulu.
Sejenak... dua jenak... tidak muncul-muncul juga ajaran itu di kepala ku. Akhirnya aku mengambil sebuah buku doa kecil
dan membacanya dengan lantang... “ Bismillahirrohmanirrohim....Yaaassiiin... “
Sepersekian detik berikutnya aku melihat hampir semua teman menahan tawa dan
mengerutkan alisnya. Tapi, aseli, saat itu, aku tidak tahu di mana lucunya.
Tiba-tiba Menik, salah seorang dari teman kami, yang sangat blak-blakan dalam
berbicara, tapi sekaligus sangat koplak dan hobby nyanyi bahasa inggris,
bergerak mundur dan berkata dengan volume maksimum, “ LEEHH... YASINAN IKI
CRITANE... KOYOK ONOK WONG MATI AE. “ mak glodak. Heaakkk.... lanjut
yasinan..... Wkwkwkw... I’m so sorry Vin :D
- Sekian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar