LOVE IN
CHURCH
“ Anifah. Ajari saya doa berbuka puasa.“ tersenyum manis.
Tak ada suara, hanya bunyi goresan
pensil di atas kertas. Kami berdua duduk berdampingan, hanya dipisahkan oleh
sebuah dispenser. Dasar Anifah pemalu.
“ Ini mas. “
Aku memberinya secarik kertas yang bertuliskan doa berbuka puasa.
“ Aku tidak
bisa baca tulisan arab. Tapi, terima kasih. Nanti aku simpan”
***
Aku tidak
tahu, apakah Kau masih menyimpan satu-satunya tulisan arab yang pernah ku tulis
untuk orang lain yaitu “ Kau “ ? Aku berharap kau benar-benar menyimpannya
seperti yang pernah engkau janjikan padaku. Dan suatu hari nanti, jika Tuhan
mengizinkan kau dan aku bertemu lagi, akan ku serahkan sebuah tasbih (Perhiasan
sederhana yang selalu aku kenakan saat menghadap Tuhan) . Di dalamya telah ku
sematkan doa ku untuk mu kepada Tuhan. Dengan tasbih itu sempurnakanlah doa ku
untuk kita agar Tuhan merestui. Walaupun keyakinan kita berbeda, Tuhan tetaplah
satu. Aku bersyukur perlahan di matamu aku melihat ketertarikan pada
keyakinanku. Entah karena aku atau orang lain. Semoga kau dan aku satu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar